Rangkuman Materi Situs Bersejarah Batu Berak | SMP Belajar di Rumah TVRI
Update materi dan pembahasan rangkuman materi situs bersejarah batu berak | SMP belajar di rumah TVRI jum'at 24 April 2020 jam 09.30-10.00 lengkap, untuk belajar dari rumah bagi siswa/siswi SMP yang ketinggalan nonton tayangan langsungnya. Langsung saja lihat materi dibawah ini yang sudah kami rangkum secara singkat dan jelas.
Situs Bersejarah Batu Berak
Lampung barat merupakan bagian dari provinsi lampung yang terkenal memiliki berbagai kekayaan wisata alamnya. Tak hanya taman nasional bukit barisan selatan, tetapi juga terdapat peninggalan purbakala berupa situs peninggalan zaman prasejarah yang tersebar diberbagai daerah di kabupaten lampung barat salah satunya adalah situs megalitik batu berak.
Situs ini dapat dicapai dengan perjalanan darat yakni dengan kendaraan roda dua dan empat. Situs peninggalan batu berak letaknya berada di Pekan Pura Jaya, kec. Kebon, kab. Lampung barat, Prov. Lampung. Situs ini pertama kali ditemukan oleh rombongan transmigrasi BRN, atau kepanjangan dari biro rekontruksi nasional pada tahun 1951.
Setelah beberapa tahun setelah ditemukan pada tahun 1980, penelitian pertama dimulai oleh Prof. Doctor Haris Sukendar seorang arkeolog dari Jakarta. Komplek situs ini berada dibawah naungan dinas kebudayaan dan pariwisata prov. lampung yang berkolaborasi dengan balai pelestarian cagar budaya Banten. Situs ini dibuka untuk umum baik untuk wisata ataupun untuk penelitian pada tahun 1989.
Apa saja peninggalan arkeologis yang ada disana? Nah, disana terdapat beberapa dari situs batu berak, jagur, tameng, telaga mu'min, dan batu jaya. Semuanya dikelilingi oleh parit yang dalam, penggalian parit ini memotong bentang alam yang ada. Terbukti itu dilindungi.
Pada tahun 1980 dilakukan penelitian yang secara intensif oleh pusat penelitian arkeologi nasional yang menyimpulkan bahwa situs batu berak adalah tempat pemujaan. Kemudian 1984- 1989 melalui tiga tahap dilakukan konsuldasi terdapat tinggal-tinggal yang ada didalam situs batu berak. Pada 2004 ditetapkan oleh menteri kebudayaan dan menteri pariwisaya.
Balai pelestarian cagar budaya jiga melakukan pemeliharaan secara periodik menempatkan 6 juru pelihara dan juga melakukan penataan kembali terhadap terhadap tinggalan-tinggalan yang ada di batu berak. Diharapkan bahwa dengan 6 juru pelihara ini, disitus batu berak selalu terpelihara dan tertata dengan baik.
Tempat bersejarah batu berak ini akhirnya semakin lama semakin banyak didatangi oleh pengunjung. Kesan mereka cukup bagus terhadap tempat bersejarah ini, mereka kagum akan situs batu berak ini, jenis-jenis tinggalannya dan lingkungannya yang asri terawat.
Demikian pembahasan materi dan pembahasan rangkuman materi situs bersejarah batu berak | SMP belajar di rumah TVRI jum'at 24 April 2020 jam 09.30-10.00 lengkap. Lihat materi lainnya DISINI.